Ketua Tim DPR RI, Ahmad Sahroni (Foto:Dok/A1)
Reportasesatu.id-Medan||
Ketua Tim DPR RI Komisi III, H. Ahmad Sahroni menyoroti gelombang seruan membubarkan DPR RI di media sosial menjelang 25 Agustus 2025 yang disinyalir akan adanya aksi besar saat kunjungan kerja (kunker) ke Mapolda Sumut, Jumat (22/8/2025).
"Boleh komplen, boleh caci maki, silahkan, kita terima tapi ada adat istiadat yang perlu diperhatikan," ujarnya.
Dikatakan, jika akan dibubarkan DPR maka apakah akan bisa menjalankan pemerintahan?
"Belum tentu, maka jangan menyampaikan dengan seenaknya saja untuk bubarin DPR. Jangan asal bicara," ucapnya.
Sahroni menyemut memang yang bicara bubarkan DPR RI itu, orang yang belum merasakan duduk di DPR.
"Kita boleh dikritik, mau dibilang apa pun ga apa-apa, tapi ingat kita selaku wakil rakyat punya kerja, punya empati jangan mencaci maki secara berlebihan, itu merusak mental," katanya.
Ia juga menegaskan orang yang menjelekkan dan menyerukan bubarkan DPR bisa merusak mental.
"Mental bisa rusak jika bilang bubarin DPR," tandasnya.
Lanjutnya, ada yang perlu diperhatikan jika memberikan kritik.
"Memang kita pintar semua? ga, kita bodoh semua tapi ada faktor dan cara kelola menyampaikan kritik yang harus diperhatikan untuk evaluasi kita," sebutnya lagi.
Diingatkannya jangan terlalu sering mengkritik apa yang dilakukan DPR.
"Kita belum tentu benar dan hebat, ga, tapi paling tidak kita mewakili masyarakat semuanya. Sidikit DPR ngomongin ini dihujat, ngomongin itu dihujat. Sampai bagaimanapu pun ga apa-apa, DPR masih ada, tidak berubah," tutupnya. (A1)